Menjaga Kualitas Susu Sapi dengan Hybrid Solar Energy System
Pemasangan Solar Panel di Peternakan Desa Jatirejo, Semarang

Kota Semarang yang termasuk tiga besar wilayah berpotensi luar biasa di sektor peternakan pada tahun 2018. Peluang ini dimanfaatkan oleh Pak Gunakan untuk mengembangkan peternakan di Desa Jatirejo, Semarang. Peternakan berdiri sejak 2019, dengan jenis sapi perah Australia yang memproduksi susu sapi 15-20 liter perhari

Untuk menjaga kebersihan lingkungan produksi, pembersihan kandang dilakukan dua kali sehari dengan kebutuhan air 6000 liter perhari

Agar kualitas produksi susu sapi terjaga dengan baik, pemerahan dan aktivitas peternakan hanya dilakukan pada pukul 07.00 dan 15.00. Pada waktu diantaranya, sapi dibiarkan untuk beristirahat dan bebas dari gangguan dan kebisingan sekitar. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kemungkinan stress yang dirasakan oleh sapi perah. Dengan kondisi yang mendukung, sapi dapat merasa lebih nyaman dan menghasilkan produksi susu yang berkualitas. Penggunaan lemari pendingin yang dioperasikan selama 24 jam mengharuskan listrik stabil agar menjaga suhu untuk mempertahankan kualitas susu yang disimpan di dalam lemari pendingin

Selama ini, tegangan dari sumber listrik utama yaitu PLN tidak stabil. Ketika ingin melakukan penambahan daya, lokasi travo yang jauh menyebabkan proses pemasangan yang lama. Sedangkan pada saat itu, keperluan listrik dibutuhkan segera mengingat produksi yang terus beroperasi setiap harinya. Solusi cepat yang bisa digunakan pada peternakan ini yaitu menggunakan genset berbahan dasar Biogas ataupun Solar Panel. Pemilihan pada solar panel berdasarkan alasan ketersediaan barang (pengiriman) yang cepat, proses instalasi yang hanya memakan waktu beberapa hari, dan sistem yang dapat langsung digunakan

“Kami sama sekali tidak memakai menggantungkan ke PLN sepenuhnya. PLN kita pakai untuk malam hari, baterai sebagai backup. Tidak murni PLN, karena kalau tidak stabil langsung dibackup dengan baterai. Pagi hari off grid, semua PLN kita matikan kita full dari solar panel dan baterai” cerita Pak Gunawan

Tidak hanya menjaga kestabilan tegangan listrik di peternakan, sistem hybrid ini juga memberikan banyak keuntungan khususnya dalam penghematan penggunaan listrik PLN. Jika sebelumnya membutuhkan daya listrik sebanyak 10 kWh perhari, setelah menggunakan solar panel hanya mengonsumsi daya listrik dari PLN sebesar 5 kWh per harinya

Peternakan mampu mengirit pengeluaran listrik sebesar 50%. Ketika menggunakan listrik penuh dari PLN per bulannya menghabiskan 600 ribu untuk token listrik. Namun, setelah menggunakan solar panel pembayaran biaya listrik per bulannya hanya menghabiskan 300 ribu, yang artinya mampu menghemat setengah dari biaya listrik PLN.


Mendukung Smart Green House Pertama di Indonesia dengan Energi Terbarukan
Menggunakan Solar Panel untuk Kebutuhan Perawatan Tanaman di Green House Kudus, Jawa Tengah